Usus buntu pecah, usus buntu pada anak,usus buntu kronis,usus buntu sebelah mana, usus buntu gejala, usus buntu akut,usus buntu kronis haruskah dioperasi, usus buntu disebabkan oleh, usus buntu pecah didalam,usus buntu sebelah kiri atau kanan,usus buntu adalah,usus buntu ada disebelah mana, usus buntu apa harus operasi.
Usus buntu merupakan bagian dari usus besar yang hanya sebesar (kelingking/cacing) yang letaknya di ujung usus besar, usus buntu yang normal tidak akan berbahaya, karena semua orang punya usus buntu. Bahaya usus buntu yang sebenarnya yaitu jika usus meradang hingga pecah. Kami tokoRana menawarkan sebuah obat herbal untuk usus buntu, sebelumnya simak dulu artikel di bawah:
Usus buntu ialah bagian dari usus besar, letaknya diujung permukaan usus besar, berbentuk seperti jari kelingking/cacing. Melekat pada usus besar di sebelah kanan bawah rongga perut. Semua orang punya usus buntu yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh. Usus buntu yang normal tidak berbahaya, yang berbahaya itu peradangannya sampai pecah. Radang usus buntu terjadi karena sumbatan di usus buntu. Yang mengakibatkan usus membengkak akibatnya dinding usus buntu rapuh dan pecah. Awal terjadinya sakit disekitar pusar, banyak yang menganggap mirip sakit dilambung. Lama-kelamaan 7-12 jam sakit didaerah perut kanan bawah.
Pemicu peradangan bukan hanya karena makanan, sebenarnya yang menimbulkan peradangan usus buntu ialah penyumbatan diusus buntu. Orang berpikir sebab makan biji-bijian, memang betul tapi bukan pemicu tunggal. Yang paling sering ialah kotoran kita sendiri yang bentuknya keras, kurang minum dan kurang makanan berserat.
Harusnya di usus besar bagian bawah sisa makanan dalam bentuk cair, kalau bentuknya keras dan butiran akan masuk ke usus buntu lalu tersumbat didalamnya karena usus buntu tidak memiliki daya pompa seperti usus besar. Jadi ketika ada benda asing masuk ke dalamnya maka akan tetap diam di tempat tersebut.
Diagnosis usus buntu, relatif lebih mudah. Secara klinis dokter harus punya kecurigaan, jika masih ragu dibutuhkan pemeriksaan penunjang laboratorium. Pemeriksaan urine, USG, CT Scan, rontgen.
Usus buntu akut harus dioperasi, kalau usus buntu kronis bisa direncanakan tapi kalau kambuh lagi tetap harus segera di operasi, Pelaksananaan sebagian besar dioperasi, dengan metode konvensional atau dilakukan dengan laparoskopi.
Setelah operasi dilakukan, harusnya tidak akan timbul radang usus buntu lagi karena apendiks (usus buntu) sudah dibuang (dioperasi). Jika keluhan nyeri perut kanan bawah muncul lagi dan harus dioperasi lagi, hal itu akibat usus buntu yang dioperasi tidak sampai akarnya. Bisa juga akibat abses (kumpulan nanah) di tempat operasi yang lama. Atau bisa jadi kondisi usus disekitar usus buntu rapuh, meradang, dan melengket akibat proses infeksi terdahulu sehingga menimbulkan gangguan dan harus pembedahan kembali.
Untuk meminimalkan komplikasi seperti pendarahan/infeksi, operasi dapat dilakukan dengan teknik laparoskopi, selain menghasilkan komplikasi yang minimal, lama rawat juga menjadi lebih singkat.
Pengobatan apendiks satu-satunya dengan operasi. Pilihan operasinya apakah segera/bisa direncanakan. Tergantung gejala dan sumbatan jika total harus segera jika tidak total bisa di tunda. Tapi peradangannya akan berulang, Operasi pada tahap awal apendiks dapat menurunkan kejadian komplikasi.
Baca juga artikel tentang :
Semua orang bisa terkena, tidak tergantung umur dan jenis kelamin, meskipun puncak peradangan usus buntu terjadi pada remaja-dewasa, antara 20-30 tahun. Namun, bukti ilmiah menyebut laki-laki 1,4 x lebih besar terkena dibanding perempuan. Hal itu terkait dengan pola makan dan pola kerja, biasanya laki-laki ( jarang minum, makannya kurang sehat, dan lebih sulit makan sayur).
Usus buntu merupakan bagian dari usus besar yang hanya sebesar (kelingking/cacing) yang letaknya di ujung usus besar, usus buntu yang normal tidak akan berbahaya, karena semua orang punya usus buntu. Bahaya usus buntu yang sebenarnya yaitu jika usus meradang hingga pecah. Kami tokoRana menawarkan sebuah obat herbal untuk usus buntu, sebelumnya simak dulu artikel di bawah:
Pengertian Penyakit Usus Buntu
Usus buntu ialah bagian dari usus besar, letaknya diujung permukaan usus besar, berbentuk seperti jari kelingking/cacing. Melekat pada usus besar di sebelah kanan bawah rongga perut. Semua orang punya usus buntu yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh. Usus buntu yang normal tidak berbahaya, yang berbahaya itu peradangannya sampai pecah. Radang usus buntu terjadi karena sumbatan di usus buntu. Yang mengakibatkan usus membengkak akibatnya dinding usus buntu rapuh dan pecah. Awal terjadinya sakit disekitar pusar, banyak yang menganggap mirip sakit dilambung. Lama-kelamaan 7-12 jam sakit didaerah perut kanan bawah.
Pemicu peradangan bukan hanya karena makanan, sebenarnya yang menimbulkan peradangan usus buntu ialah penyumbatan diusus buntu. Orang berpikir sebab makan biji-bijian, memang betul tapi bukan pemicu tunggal. Yang paling sering ialah kotoran kita sendiri yang bentuknya keras, kurang minum dan kurang makanan berserat.
Harusnya di usus besar bagian bawah sisa makanan dalam bentuk cair, kalau bentuknya keras dan butiran akan masuk ke usus buntu lalu tersumbat didalamnya karena usus buntu tidak memiliki daya pompa seperti usus besar. Jadi ketika ada benda asing masuk ke dalamnya maka akan tetap diam di tempat tersebut.
Akibat Usus Buntu pecah:
- Terbentuknya abses
- Masuknya kuman ke dalam pembuluh darah (septikemia), yang bisa berakibat fatal
- Masuknya kuman usus ke dalam perut, menyebabkan peritonitis, yang bisa berakibat fatal
- Pada wanita, indung telur dan salurannya bisa terinfeksi dan menyebabkan penyumbatan pada saluran yang bisa menyebabkan kemandulan
Berikut ini tanda dan gejala-gejala usus buntu :
- Muntah
- Sembelit
- Tidak nafsu makan
- Rasa nyeri tersebut mulai menyebar ke sekitar pusar, lalu berpindah ke sisi kanan
- Jika kaki dilipat lalu di tekan ke dinding perut akan terasa sakit yang menusuk
- Tanda yang paling utama ialah adanya keluhan sakit pada perut yang sering terjadi dan semakin lama semakin memburuk.
Penanganan Usus Buntu
Diagnosis usus buntu, relatif lebih mudah. Secara klinis dokter harus punya kecurigaan, jika masih ragu dibutuhkan pemeriksaan penunjang laboratorium. Pemeriksaan urine, USG, CT Scan, rontgen.
Usus buntu akut harus dioperasi, kalau usus buntu kronis bisa direncanakan tapi kalau kambuh lagi tetap harus segera di operasi, Pelaksananaan sebagian besar dioperasi, dengan metode konvensional atau dilakukan dengan laparoskopi.
Setelah operasi dilakukan, harusnya tidak akan timbul radang usus buntu lagi karena apendiks (usus buntu) sudah dibuang (dioperasi). Jika keluhan nyeri perut kanan bawah muncul lagi dan harus dioperasi lagi, hal itu akibat usus buntu yang dioperasi tidak sampai akarnya. Bisa juga akibat abses (kumpulan nanah) di tempat operasi yang lama. Atau bisa jadi kondisi usus disekitar usus buntu rapuh, meradang, dan melengket akibat proses infeksi terdahulu sehingga menimbulkan gangguan dan harus pembedahan kembali.
Untuk meminimalkan komplikasi seperti pendarahan/infeksi, operasi dapat dilakukan dengan teknik laparoskopi, selain menghasilkan komplikasi yang minimal, lama rawat juga menjadi lebih singkat.
Pengobatan apendiks satu-satunya dengan operasi. Pilihan operasinya apakah segera/bisa direncanakan. Tergantung gejala dan sumbatan jika total harus segera jika tidak total bisa di tunda. Tapi peradangannya akan berulang, Operasi pada tahap awal apendiks dapat menurunkan kejadian komplikasi.
Baca juga artikel tentang :
tips menjaga kesehatan telinga
tips menjaga kesehatan tangan
tips merawat dan menjaga kaki indah
tips menjaga kesehatan kerongkongan
tips menjaga kesehatan kaki
tips menjaga kesehatan hidung
tips menghilangkan bau kaki
tips menjaga kesehatan tangan
tips merawat dan menjaga kaki indah
tips menjaga kesehatan kerongkongan
tips menjaga kesehatan kaki
tips menjaga kesehatan hidung
tips menghilangkan bau kaki
Resiko Usus Buntu
Semua orang bisa terkena, tidak tergantung umur dan jenis kelamin, meskipun puncak peradangan usus buntu terjadi pada remaja-dewasa, antara 20-30 tahun. Namun, bukti ilmiah menyebut laki-laki 1,4 x lebih besar terkena dibanding perempuan. Hal itu terkait dengan pola makan dan pola kerja, biasanya laki-laki ( jarang minum, makannya kurang sehat, dan lebih sulit makan sayur).
Belum ada tanggapan untuk "Usus Buntu"
Post a Comment